Hakikat Bimbingan Belajar
Dosen Pengampu : Agustan Arifin M.Pd
Oleh
Agus
Muhammad Iqro
11601060068
Jurusan
Bimbingan dan Konseling Sekolah
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Borneo Tarakan
Tarakan
2013
PROFESI BK
Makalah ini diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah BK BELJAR,
dosen pengampu Agustan Arifin M.Pd
Oleh
Agus
Muhammad Iqro
11601060068
Jurusan
Bimbingan dan Konseling Sekolah
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Borneo Tarakan
Tarakan
2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kepada Allah SWT
Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada saya, sholawat serta
salam tidak lupa saya berikan kepada baginda rasul Muhammad SAW beserta para
Ahlul Baitnya dan pengikutnya hingga akhir zaman. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “ BK BELAJAR ” sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Pada kesempatan
ini saya mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman, yang senantiasa
selalu
memberikan masukan, motivasi dan saran kepada saya demi terwujudnya laporan ini.
Saya sadar bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena
kesempurnaan itu sendiri dimiliki oleh realitas tertinggi Allah SWT, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca. Saya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menyusun makalah ini agar menampilkan yang terbaik. Saya berharap semoga makalah yang telah tersusun ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Tarakan, 22 Juni 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang .............................................................................. 1
B.
Tujuan
............................................................................................ 1
C.
Rumusan
Masalah ........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Definisi Bimbingan......................................................................... 3
B.
Definisi Belajar............................................................................... 8
C.
Hakikat Bimbingan Belajar.......................................................... 14
D.
Perlunya Bimbingan Belajar......................................................... 14
E.
Tujuan Bimbingan Belajar........................................................... 14
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan..................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seorang guru
harus siap dengan tugasnya yaitu mengajar. Dalam pengertian mengajar, diartikan
oleh Muhammad Ali dalam Siti Undari Suproborini ( 2003 ; 16 ) yaitu segala
upaya yang sengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya
proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi dasar dan hasil belajar yang
telah dirumuskan. Dari pengertian tersebut, maka guru sebagai pengajar harus
mampu menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan siswa dapat memahami tentang
apa yang diajarkan, sehingga dapat mencapai keberhasilan belajar.
Kemudian oleh Ahmadi dan Pupriyono (
1991 ) yang memaparkan bahwa kemampuan belaja pada setiap individu siswa tidak
sama; ada yang cepat dan ada yang lambat menangkap isi pelajaran. Perbedaan
individual itulah yang menyebabkan perlunya bimbingan belajar.
Oleh karena itu kita sebagai calon
pendidik harus mengetahui hakekat dari bimbingan belajar tersebut. Melalui
makalah ini kami akan mencoba memaparkan apa itu hakekat bimbingan belajar,
yang meliputi pengertian bimbingan belajar, latar belakang perlunya bimbingan
belajar serta tujuan bimbingan belajar. Yang bertujuan memberikan sedikit
gambaran kepada kita sebagai calon pendidik agar dapat memahami hakekat
bimbingan belajar sehingga kedepan kita mampu membantu permasalahan belajar
yang dialami oleh peserta didik.
B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan
penulisan makalah ini agar kita sebagai seorang mahasiswa dan calon konselor
dapat mengetahui serta memahami apa hakikat dari bimbingan belajar untuk
peserta didik, sehingga pada prakteknya kita mampu mengarahkan peserta didik
sesuai kompetensi yang kita miliki.
C.
RUMUSAN
MASALAH
1. Menjelaskan
definisi bimbingan
2. Menjelaskan
definisi belajar
3. Hakikat
bimbingan belajar itu sendiri
4. Perlunya
bimbingan belajar
5. Serta
tujuan bimbingan belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI BIMBINGAN
Pada umumnya bimbingan merupakan
bantuan, tetapi tidak semua bantuan adalah bimbingan. Banyak yang telah
merumuskan pengertian bimbingan, seperti beberapa tokoh di bawah ini.
Menurut Crow & Crow, bimbingan
adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita, yang
telah terlatih dengan baik dan memiliki kepribadian dan pendidikan yang memadai
kepada seorang dari semua usia untuk membantunya mengatur kegiatan, keputusan
sendiri dan menanggung bebannya sendiri (Crow and Crow, dalam buku Ennan Amti,
1991 : 2).
Seiring dengan pengertian di atas,
Eddy Hendrono dkk (1978 : 21) mengatakan bahwa bimbingan adalah proses
pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada
terbimbing agar tercapai pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan
perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan
penyesuaian diri dengan lingkungan.
Jones (1975 : 10) dalam buku Djumhur
dan M. Surya mengatakan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada
individu-individu dalam menentukan pilihan-pilihan dan mengadakan berbagai
penyesuaian dengan lingkungan. Adapun tujuan utama dari bimbingan adalah
mengembangkan setiap individu sesuai dengan kemampuannya.
Sedangkan Prayitno dan Ennan Amti
(1994 : 104) memberikan batasan-batasan sebagai berikut:
Bimbingan adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa
individu baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa agar orang yang dibimbing
dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan
kekuatan individu dan sarana yang ada dan dikembangkan berdasarkan norma-norma
yang berlaku.
Berdasarkan batasan-batasan tersebut
di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan mencerminkan akal pemikiran yang
luas, jauh dari sekedar hanya memberikan informasi saja atau mengarahkan ke
satu tujuan saja.
B.
DEFINISI BELAJAR
Konsep tentang belajar telah benyak didefinisikan oleh banyak pakar
psikologi. Diantaranya Gagne dan Berliner (1983 : 252) menyatakan bahwa balajar
merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari
pengalaman.
Berbeda dengan Morgan dan et.al (1986 : 140) yang mengatakan bahwa belajar
merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari
praktik/pengalaman. Selain itu Slavin (1994 : 152) juga mengatakan bahwa
belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.
Sedangkan Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan
Disposisi/kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu dan
perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala
sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.
C. HAKIKAT BIMBINGAN BELAJAR
Bimbingan belajar adalah layanan bimbingan yang memungkinkan siswa
mengembangkan diri dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar
yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajar atau dapat mangatasi
kesulitan belajar (P3G,1996:6).
Jadi, dapat kita simpulkan dari beberapa definisi diatas yakni hakekat
bimbingan belajar adalah suatu bentuk kegiatan dalam proses belajar yang
dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih dalam banyak hal
untuk diberikan kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang lain dapat
menemukan pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam
kehidupannya.
D. PERLUNYA BIMBINGAN BELAJAR
Seperti diuraikan sebelumnya bimbingan belajar merupakan salah satu usaha
yang perlu dilaksanakan untuk mencapai tujuan belajar yang maksimal.
Pelaksanaan bimbingan dilatar belakangi oleh beberapa aspek. Diantaranya aspek
psikologis, kultural atau sosial budaya, dan pedagogis.
Latar belakang psikologis dalam proses pendidikan, siswa sebagai subjek
didik merupakan pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Hal inilah
yang menyebabkan perbedaan kemampuan anak dalam menerima pelajaran yang diberikan
oleh guru. Selanjutnya Ahmadi dan Pupriyono ( 1991 ) memaparkan bahwa kemampuan
belajar pada setiap individu siswa tidak sama; ada yang cepat dan ada yang
lambat menangkap isi pelajaran. Oleh karena itu, guru mempunyai tanggung jawab
yang besar dalam membantu siswa agar berhasil dalam belajar yaitu dengan
memberikan bimbingan belajar.
Latar belakang kultural atau sosial budaya, kegiatan belajar dan
pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang diberikan di sekolah dengan
tujuan agar siswa berhasil dalam bidang pendidikan dan pada akhirnya siswa
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Meskipun demikian, masih saja ada
siswa yang belum berhasil. Karena alasan inilah, peran guru sangat diperlukan
untuk memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang belum berhasil.
Latar belakang pedagogis, bimbingan belajar mempunyai peranan yang amat
penting dalam pendidikan yaitu membantu setiap pribadi anak didik agar
berkembang secara optimal dan berhasil dalam kegiatan pembelajaran.
Sebagai pendidik, tugas dan tanggung jawab guru yang paling utama ialah
mendidik, yaitu membantu subjek didik untuk mencapai keberhasilan dalam
belajar. Sebelum memberikan bimbingan belajar kepada siswa, guru diharuskan
mengenal dan memahami tingkat perkembangan anak didik, sistem motivasi atau
kebutuhan, pribadi, kecakapan dan kesehatan mental yang dimiliki oleh siswa
sebelum berhasil dalam belajar.
E. TUJUAN BIMBINGAN BELAJAR
Secara umum tujuan bimbingan belajar di Sekolah Dasar bertujuan agar
setelah mendapatkan pelayanan bimbingan belajar siswa dapat mencapai
perkembangannya secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan dan nilai-nilai
yang dimiliki.
Secara khusus, tujuan bimbingan belajar:
1. Siswa dapat memahami tentang dirinya sendiri,
khususnya pada kemampuan belajarnya.
2. Siswa dapat memperbaiki cara belajarnya ke arah
yang lebih efektif dan efisien.
3. Siswa dapat mengatasi berbagai macam kesulitan
belajarnya.
4. Siswa dapat mengembangkan sikap, kebiasaan, dan
tingkah laku yang lebih baik, khususnya
yang berkaitan tentang belajarnya. dapat trampil dalam melaksanakan kegiatan
belajar dan dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.
5. Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada
di lingkungannya,
6. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya,
kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat.
7. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari
lingkungannya.
8. Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang
dimilikinya secara optimal.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bimbingan belajar adalah suatu bentuk kegiatan dalam proses belajar yang
dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih dalam banyak hal
untuk diberikan kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang lain dapat
menemukan pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam
kehidupannya.
Pelaksanaan bimbingan dilatar belakangi oleh beberapa aspek. Diantaranya
aspek psikologis, kultural atau sosial budaya, dan pedagogis. Adapun inti dari
semua itu adalah sebagai pendidik, tugas dan tanggung jawab guru yang paling
utama ialah mendidik, yaitu membantu subjek didik untuk membantu keberhasilan
dalam belajar. Sebelum memberikan bimbingan belajar kepada siswa, guru
diharuskan mengenal dan memahami tingkat perkembangan anak didik, sistem
motivasi atau kebutuhan, pribadi, kecakapan dan kesehatan mental yang dimiliki
oleh siswa sebelum berhasil dalam belajar
Secara umum tujuan bimbingan belajar di Sekolah Dasar bertujuan agar
setelah mendapatkan pelayanan bimbingan belajar siswa dapat mencapai
perkembangannya secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan dan nilai-nilai
yang dimiliki. Secara khusus, tujuan bimbingan belajar agar siswa dapat (1)
mengenal, memahami, menerima, mengarahkan dan mengaktualisasikan potensi secara
optimal, (2) mengembangkan berbagai keterampilan belajar, (3) mengembangkan
suasana belajar yang kondusif, dan (4) memahami lingkungan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Sofyan Harseno. edukasi.kompasiana.com/.../konsep-dasar-belajar-dan-pembelajaran/
Komentar
Posting Komentar